Kamis, 04 November 2010

Pojok Sufi

 Rumput tetangga lebih hijau


Alkisah Kyai Kebal Wirang diundang sebagai tamu kehormatan dan komentator dalam sebuah seminar yang membahas masalah sex dan seputarnya.  Tepatnya tentang perselingkuhan.  Pematerinya adalah  seorang Profesor pakar sexology dengan serentetan gelar yang menakutkan. 
Memang sang profesor  begitu piawai membahas topik demi topik secara begitu handal, taktis dan jenius.  Intinya adalah mengupas tuntas tentang masalah perselingkuhan dan pernik-perniknya.

Peserta seminar terlihat begitu antusias dan puas dengan seminar yang digelar.  Kyai pun tentu gembira ria karena dasarnya ia seorang yang suka iseng dan gemar berpikir "ngeres", nakal plus mesum.
Di penghujung acara sang moderator tiba-tiba nyeletuk menggoda sang Kyai :
+ Kyai... biasanya Anda orangnya nyeleneh, aneh dan  sulit menerima sesuatu dengan mudah.  Tapi kelihatannya seminar ini cukup memuaskan dan sempurna, ya ?  apa komentar pak Kyai ?

Sang kyai menjawab dengan sigap dan sok filsuf.
- Looh ... Yang sempurna itu hanya Allah.  Bagi saya seminar ini bagus dan hebat. Pemateri juga joss dan jenius, tapi tetap saja ada cacatnya.

Peserta seminar semua melotot dan suasana menjadi hening mendengar jawaban tak terduga seperti itu.  Sang profesor menjadi penasaran dan panas dikatakan mempunyai cacat dalam membawakan materi, karena ia telah mempersiapkannya dengan teliti dan sempurna. Dengan sedikit emosi sang profesor memberondong sang Kyai dengan pertanyaan.
+ kalau boleh tau pak Kyai.... cacatnya dimana ? di bagian apa ?  apa ?  tolong tunjukkan dengan hormat...

Sang kyai menghela nafas panjang dan memandang kasihan kepada sang profesor yang sedikit emosi.
-  Ouuw..... Sampeyan memang jenius pak Prof.  Materi, oke. Penyampaian  materi juga oke.  Pendekatan ilmiah dan empiris, oke.  pendekatan persuasif audience juga oke. Tapi menurut pendapat saya,  terjadi kekurang tepatan sedikit saja kok. 

Sang profesor makin penasaran, dan menukas.
+ Lalu kekurangannya dimana ?

Kyai Kebal   Wirang  tersenyum tanpa dosa.
-  Coba anda perhatikan dan simak dengan teliti judul materi seminar Anda.  Menurut saya itu memang bagus tapi menyembunyikan bahkan membelokkan dari kenyataan yang sebenarnya.

Sang profesor berteriak histeris.
+ Maksud Anda apa ?!!!  memang ada yang salah dengan judul seminar - RUMPUT TETANGGA LEBIH HIJAU - untuk mewakili konteks perselingkuhan, bahwa istri atau suami  orang lain lebih menggairahkan ?!!! 

Sang Kyai menjawab kalem sambil tersenyum nakal.
- Justru itulah inti masalahnya.  Anda jenius tapi kurang realistis !  Pada kenyataannya mana ada "rumput" tetangga yang berwarna hijau ? Saya yakin dari semua peserta seminar yang ada disini, tidak ada satu pun rumputnya yang berwarna hijau.  Jadi menurut saya judul yang  tepat dan realistis, seharusnya  adalah  :  RUMPUT TETANGGA LEBIH HITAM !!!    :)

Ruangan seminar yang semula hening, meledak dengan tawa. Sang profesor terduduk lemas dan menggerutu : dasaaaaaaaaaaaaaaaaaaar  kyai gendeng dan mesum !!!!  













Tidak ada komentar:

Posting Komentar