Sabtu, 01 Januari 2011

Pojok sufi

Tidak tengok ke belakang ...

Ini adalah kisah Kyai Kebal Wirang semasa masih kecil, saat ia ada di pondok pesantren di asuh gurunya Kyai Samber Gelap ....
Alkisah .....
Sikecil Kebal Wirang sering memperhatikannya gurunya yang dapat pergi dan datang sesuka hatinya seperti angin, ke tempat tempat yang jauh dalam sekejab mata.  Ia begitu terpesona dengan kesaktiannya gurunya.
Hingga akhirnya ia memberanikan diri bertanya akan hal itu.
+ "Guru.... bolehkan sesekali saya ikut bepergian dengan guru secara ajaib ?"

Kyai Kebal Wirang membujuk gurunya.  Sang guru tidak segera menjawab.  Hanya memandang tajam kepada murid gendeng kesayangannya.  Kemudian sang guru menjawab :
- "Boleh saja... tapi guru tidak yakin kamu akan selamat bepergian dengan cara ajaib, dengan sifat gendengmu itu... "
+"Mengapa guru ? "
- "Ilmu pergi sekejab mata ini ada pantangannya. Dan guru yakin kamu akan melanggarnya karena sifatmu yang terlalu ingin tahu.."

+ "Ah... saya yakin bisa mengatasinya guru.  saya bersumpah tidak akan melanggarnya"

Kyai Kebal Wirang kecil berusaha membujuk gurunya. Akhirnya sang guru luluh di bawah rayuan maut murid kesayangannya.

-"Baiklah... kalau kamu memang berkeras hati.  Ingat baik-baik...pantangan dari ilmu ini adalah : SAAT KITA SEDANG MENJALANKAN LANGKAH AJAIB, KITA TIDAK BOLEH MENENGOK  KE BELAKANG ."

+" Mengapa demikian guru ? " tanya sang murid penasaran.

-"Tidak perlu saya jawab... jika kamu berjanji tidak menengok ke belakang. saya akan mengajakmu ", jawab sang guru.

+" Baiklah... saya berjanji akan patuh" , sahut si murid.

Setelah kesepakatan terjadi, maka sang guru berkata:
-"Pegang jubahku dan jangan tengok ke belakang.  Kita akan pergi"

Kyai kebal wirang muda segera memegang kain jubah belakang sang guru. Dan tiba-tiba semua menjadi sunyi, ketika sang guru memulai langkah ajaib. selanjutnya muncul warna-warna indah di depan mata.  Tiba-tiba terdengar suara musik memikat hati dari arah belakang.  Seolah memaksa siapa saja untuk menengok ke belakang.
Untung saja Kyai kebal wirang muda ingat akan pesan gurunya.  ia berusaha keras untuk tidak menengok ke belakang !
Suasana sunyi akhirnya hilang.

+" kita sampai  di kutub utara", kata sang Guru tersenyum puas atas ketaatan sang murid.

Kyai kebal wirang membelalakkan mata.  Benar saja mereka telah sampai di hamparan salju dan es. mereka telah berpindah tempat dalam hitungan detik !  sungguh ajaib dan tidak masuk akal.

Begitulah ! Sejak saat itu sang guru dan murid makin sering bepergian dengan langkah ajaib ke berbagai tempat yang ada di dunia.
Hari demi hari berganti, sang murid akhirnya tidak tahan dan semakin penasaran dengan suara musik yang selalu merayu saat langkah ajaib dijalankan.  Kyai kebal wirang gelisah dan bingung.  jika dia menengok ke belakang dan melihat apa yang terjadi, maka ia melanggar wasiat gurunya.  sedangkan jika tidak dilakukan, maka ia tersiksa setiap hari memikirkannya.
Sampai suatu hari,  ketika sang guru dan murid sedang melakukan langkah ajaib, tiba-tiba terjadi kegagalan.
Kyai kebal wirang terjatuh pegangannya lepas dari jubah sang guru, terjatuh pingsan !

Lima hari kemudian....

Kyai kebal wirang membuka matanya. ia tersadar dari pingsannya.  yang pertama kali dilihat adalah sang guru sedang menungguinya !

+"Kamu pingsan 5 hari lamanya !  Mengapa kamu langgar pantangan yang telah aku beritahu ? ", kata sang guru dengan sabar.
Dengan masih berkunang-kunang antara sadar dan tidak Kyai kebal wirang menjawab.

- "Sumpah demi Allah ! saya tidak melanggar pantangan yang guru ajarkan!"

+ " Kamu masih membantah dan berbohong ! Apakah gurumu ini mengajarimu untuk berbohong ?!  langkah ajaib tidak akan gagal dan kamu tidak akan pingsan 5 hari, jika kamu tidak melanggar pantangan !", sang guru akhrinya murka melihat muridnya menyangkal dan berbohong.

Sang murid - Kebal Wirang - dengan wajah tanpa dosa menjawab :
"Saya tidak pernah menengok atau melihat ke belakang !  Allah tahu itu ! dan saya tidak melanggar pantangan guru.  Tapi saya memang dapat melihat apa yang terjadi di belakang.  mungkin itu yang menyebabkan kegagalan "

"Tidak mungkin kamu dapat melihat pemandangan itu tanpa menengok ke belakang nak !  sudahlah... kamu jawab jujur saja ..... ", sang guru masih tidak percaya.

"Guru adalah orang yang paling saya hormati.  saya tidak berbohong, saya dapat melihat pemandangan di belakang yang maha dahsyat tersebut.  Ini buktinya "
Sambil menjawab, sang murid - kyai kebal wirang muda - merogoh kantung pakaiannya dan mengeluarkan kaca spion sepeda motor usang yang telah dilepas sepeda motor milik gurunya.... :P

Sang guru terbelalak, geram dan geli yang membuatnya akhirnya gantian pingsan.... hehehe .. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar