Pojok Sufi

Asma Ulhusna dan tetangga sebelah rumah

Alkisah....pada suatu pertemuan para kyai....berkumpullah para kyai yang terkenal sebagai pemburu hantu.  Celakanya Kyai Kebal Wirang turut mendapat undangan pertemuan tersebut.   Ia sudah berusaha menolak untuk diundang dalam pertemuan "ghost buster" tersebut, karena ia memang buta untuk masalah aneh-aneh seperti itu.  Ia takut tidak tahu apa-apa dan mengecewakan rekan-rekan kyai lainnya yang ahli masalah itu.



"Sampeyan terlalu memandang tinggi saya. Saya tidak pantas di sini karena saya tidak tahu apa-apa ", gumam sang kyai serius kepada mereka

Mereka tertawa dan mengira sang kyai gendeng bercanda.  Karena sebagai seorang kyai, kyai kebal wirang memang tersohor suka bercanda dan bertindak ugal-ugalan.

"ya sudah bila kalian tidak percaya.. ", gerutu sang kyai gendeng

Benar saja yang ditakutkan sang kyai gendeng terjadi, ditengah-tengah pertemuan tiba-tiba terdengar ledakan keras seperti petir, angin kencang datang laksana badai, seolah berusaha membubarkan pertemuan tersebut.
Sontak para kyai "ghost buster" geger siaga satu dan melakukan gerakan-gerakan yang aneh-aneh.  Ada yang seolah menelikung sesuatu, ada yang seolah memegang sesuatu yg berat,. sambil melafalkan doa-doa.
Kyai kebal wirang bingung dan keheranan. Dengan kesaktiannya akhirnya sang kyai gendeng bisa juga melihat apa yang sedang dilakukan teman-temannya.  Ternyata mereka sedang memegang suatu makhluk aneh yang tidak pernah dilihat sebelumnya. Ia tidak tahu harus berbuat apa, karena ia memang tidak ahli di bidang ini.

"Mengapa bengong saja... cepat bantu kami.  Segera lempar mahkluk ini dengan Alif  agar terbakar"  teriak salah satu temannya.

Sang kyai gendeng makin terheran-heran dan bengong. Mengapa mereka bisa tahu ia punya tetangga yang bernama pak Alif  ?. Dan mengapa harus melempar mahkluk tersebut dengan tetangga sebelah rumahnya ?
Sang kyai bingung,  menjawab  dengan polos tak berdosa :

" Loh.... Alif kan hari ini sedang pergi ke luar kota.  Mungkin dua hari  baru kembali.. Jadi bagaimana saya bisa melemparnya ...? "